Saya tidak tahu tentang Anda, tetapi saya adalah ahli delusi diri. Berkali-kali dalam hidup saya, saya percaya sesuatu itu benar, tetapi kemudian menjalani hidup saya dengan cara yang benar-benar berlawanan dengan kebenaran itu. Itu tidak pernah berakhir dengan baik.

Ada hubungan yang menarik antara apa yang kita yakini dan apa yang kita lakukan. Dalam bahasa Latin kuno, apa yang kita yakini disebut doxis dan apa yang kita lakukan, praxis. Atau dalam bahasa Inggris – doktrin dan praktik. Sekarang, doktrin bukanlah salah satu kata favorit saya, tetapi Anda mengerti maksudnya. Ini tentang apa yang kita yakini.

Menurut Martyn Lloyd Jones, inilah berapa banyak orang Kristen yang telah menyimpang dari iman mereka: Sekali Anda tersesat dalam doktrin Anda, Anda akan segera tersesat dalam perilaku Anda; Anda tidak dapat memisahkan doktrin dari perilaku.

Saya sangat setuju. Ketika kita malas tentang apa yang kita yakini, perilaku kita menjadi sia-sia. Inilah Rasul Paulus tentang hal itu:

1 Timotius 6:3-5 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

Itu adalah daftar perilaku buruk di sana, yang muncul dari doktrin yang salah, kepercayaan yang salah. Jika Anda seorang pengikut Kristus, dengarkan. Tuhan mengalami banyak kesulitan agar Alkitab ditulis dan dilestarikan selama berabad-abad. Itu yang kami yakini. Ketahuilah, dan jangan menyimpang darinya.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.